DARI OPIUM HINGGA BATIK : LASEM DALAM “KUASA” TIONGHOA ABAD XIX-XX

Nurazizah Lestari, Siska and Setya Wiratama, Nara (2018) DARI OPIUM HINGGA BATIK : LASEM DALAM “KUASA” TIONGHOA ABAD XIX-XX. PATRAWIDYA, 19 (3). pp. 353-369. ISSN 1411-5239

[img] Text (Artikel)
87201_0729059101.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (Artikel)
87201_0729059101_SIMILARITY.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (4MB)
[img] Text (Artikel)
87201_0729059101_PEER_REVIEW.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (511kB)
Official URL: http://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patraw...

Abstract

ABSTRAK Dalam menghadapi kompetisi perdagangan dengan warga etnis Tionghoa, warga Belanda (vrijburgers) memang tidak dapat menandingi, sehingga timbul perasaan tidak senang. Hal itu membuat VOC menerapkan pembatasan-pembatasan terhadap warga etnis Tionghoa. Sementara itu, kepiawaian etnis Tionghoa dalam berdagang opium menyebabkan etnis Tionghoa di Lasem tumbuh sangat kaya pada abad XIX. Setelah meredupnya bisnis candu, warga Tionghoa Lasem kembali lagi menggeluti bisnis batik yang telah lama ditinggalkan. Sejak abad ke-19, para pengrajin Tionghoa telah berperan penting dalam produksi sejumlah rumah produksi batik di pesisir di Lasem. Akan tetapi hubungan sosial antara pengusaha dan buruh kurang terjalin dengan baik, karena hak-hak buruh tersebut kurang terpenuhi dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan termasuk dalam penelitian sejarah sosial-ekonomi, di mana masyarakat Lasem abad XIX hingga XX sebagai objek. Adapun tujuan historiografis yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mendokumentasikan sejarah sosial-ekonomi sebagai dampak perkembangan bisnis opium dan batik di Lasem pada abad XIX sampai dengan abad XX. Kata kunci: Opium, Batik, Lasem. Abstract In the case of facing trade competition with Chinese citizens, Dutch citizens (vrijburgers) couldn’t compete it, so they created feelings of displeasure. This situation made the VOC imposed restrictions on Chinese citizen. Meanwhile, Chinese expertise in the trade of opium caused the Chinese in Lasem to grow very rich in the nineteenth century. After the opiate of opiate business, the Chinese resident Lasem back again focussed on batik business that has been long abandoned. Since the 19th century, Chinese craftsmen have the significant role in the production of a number of batik houses on the coast in Lasem. However, the social relations between employers and workers are poorly intertwined, because the labor rights are poorly fulfilled. This research is a qualitative research, and included in the study of socio-economic history, where the people of Lasem XIX to XX as the object. The historiographic objective to be achieved from this research is documenting the socio-economic history as the impact of the development of opium and batik business in Lasem in the XIX century up to the XX century. Keywords: Opium, Batik, Lasem.

Item Type: Article
Subjects: 580 Humaniora social science > 610 Social sciences
580 Humaniora social science > 618 History (history)
580 Humaniora social science > 619 Cultural studies
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > S1-Pendidikan Sejarah
Depositing User: Nara Setya Wiratama
Date Deposited: 05 Jan 2021 06:52
Last Modified: 05 Jan 2021 06:52
URI: http://repository.unpkediri.ac.id/id/eprint/2806

Actions (login required)

View Item View Item