PUSPITA, ERNA and KUSUMANINGTYAS, DIAN (2018) MANAJEMEN LABA : LABA PADA PEDAGANG TRADISIONAL DENGAN SUDUT PANDANG FENOMENOLOGI. Majalah Ekonomi, 23 (2). pp. 228-239. ISSN 1411-9501
Text (Full text)
62401_0711128803.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (815kB) |
|
Text (Similarity)
62401_0711128803_SIMILARITY.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (2MB) |
|
Text (Peer Review)
62401_0711128803_PEER_REVIEW.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (482kB) |
Abstract
Pasar Tradisional merupakan jantung perekonomian masyarakat, di mana tempat bertemunya penjual dan pembeli dari berbagai kalangan. Pasar tradisional memiliki budaya yang berbeda dibanding dengan pasar modern/online/ecommerce. Budaya yang kita miliki saat bertransaksi pada pasar tradisional sangat menyenangkan jika kita kaji, semisal saat uang yang kita bawa kurang maka sang penjual hanya akan menjawab “sudah bawa saja (belanjaannya), buat langganan” atau masih banyak lainnya. Hal ini yang menggelitik peneliti ingin mengungkap bagaimana budaya yang ada apakah mampu mempengaruhi laba, atau memang orientasi para padagang tradisonal bukan hanya laba saja. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yang didasarkan pada paradigma fenomenologis. Proses pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu yang dilanjutkan analisis informan dengan menggunakan alat bantu kertas kerja analisis. Lokasi penelitian di Pasar Pahing dan Pasar Bandar area Kota Kediri. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu bahwa para pedagang pada pasar tradisional hanya mengambil laba 2-10% dari harga sales untuk setiap produkny,a kemudian untuk setiap harinya para pedagang diwajibkan untuk membayar retribusi pasar sebesar Rp 3000 per hari. Budaya yang terjadi pada pasar tradisional adalah jika pembeli kurang membawa uang Rp 100 – Rp 1.000 maka banyak pedagang yang mengikhlaskan dengan berharap pembeli kembali membeli barang dagangan di tokonya. Dengan laba yang minimal pedagang masih berusaha untuk memberi bingkisan pada pembeli yang berlangganan ke tokonya dengan alasan tradisi. Orientasi laba pada pedagang di pasar tradisional terkesampingkan dengan alasan lainnya, yaitu mengisi waktu luang, bertambahnya saudara maupun bertambahnya kenalan. Kata Kunci : manajemen laba, pedagang tradisional, fenomenologi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 550 Economics > 560 Economics 550 Economics > 562 Accounting 550 Economics > 571 Management |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > S1-Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis > S1-Manajemen |
Depositing User: | Erna Puspita |
Date Deposited: | 13 Dec 2020 06:47 |
Last Modified: | 17 Dec 2020 02:21 |
URI: | http://repository.unpkediri.ac.id/id/eprint/2719 |
Actions (login required)
View Item |